

Mainan Pendukung Terapi Sensori Integrasi Untuk Anak 1-5 Tahun
Deskripsi
Untuk mendukung terapi sensori integrasi pada anak di rumah, Anda dapat mempertimbangkan berbagai jenis mainan yang menstimulasi berbagai sistem sensorik. Berikut adalah beberapa kategori dan contoh mainan yang sering digunakan:
Untuk Sistem Taktil (Perabaan):
Kotak/Wadah Sensori (Sensory Bins): Wadah berisi berbagai tekstur seperti beras, kacang-kacangan, pasir kinetik, bola air (water beads), pasta kering, atau bahan alami seperti daun dan batu. Anak dapat menjelajahi tekstur dengan tangan atau alat bantu seperti sendok dan cangkir. Contohnya mainan: Kotak Peraba.
Playdough dan Slime: Bahan-bahan ini memungkinkan anak untuk meremas, menggulung, menusuk, dan menciptakan berbagai bentuk, memberikan stimulasi taktil yang berbeda. Anda bisa membuat sendiri atau membeli yang sudah jadi.
Mainan Bertekstur: Bola-bola dengan tekstur berbeda, kain dengan permukaan yang bervariasi (halus, kasar, berbulu), sikat bertekstur lembut (sensory brush). Contoh mainan: Kubus Meraba Mengenal Binatang.
Selimut Berbobot (Weighted Blanket): Memberikan tekanan dalam yang menenangkan, terutama untuk anak yang mencari stimulasi proprioseptif dan taktil.
Pakaian Kompresi (Compression Clothing): Mirip dengan selimut berbobot, memberikan tekanan yang menenangkan.
Mainan Tempel Bertekstur: Mainan yang bisa ditempel di permukaan dan memiliki tekstur yang berbeda untuk dieksplorasi. Contoh mainan: Busybook Buku Kain Aktivitas Anak.
Untuk Sistem Vestibular (Keseimbangan dan Gerakan):
Ayunan (Swings): Ayunan gantung, ayunan ban, atau ayunan khusus terapi memberikan stimulasi gerakan yang menenangkan atau menstimulasi, tergantung jenis ayunannya. Di Yogyakarta, Anda bisa mencari ayunan di toko mainan luar ruangan atau toko perlengkapan anak seperti Sebutik Edutoys.
Trampolin Mini: Melompat di trampolin membantu mengembangkan kesadaran tubuh dan memberikan input vestibular.
Papan Keseimbangan (Balance Board): Melatih keseimbangan dan koordinasi. Contoh mainan: Papan Titian.
Skuter Papan (Scooter Board): Memungkinkan anak bergerak sambil berbaring atau duduk, memberikan stimulasi vestibular dan proprioseptif.
Bola Keseimbangan (Therapy Ball/Yoga Ball): Dapat digunakan untuk memantul, berguling, atau duduk aktif, melatih keseimbangan dan postur.
Terowongan: Merangkak melalui terowongan memberikan input proprioseptif dan vestibular.
Untuk Sistem Proprioseptif (Kesadaran Tubuh):
Mainan Dorong dan Tarik Berat: Kereta dorong yang diisi beban, mainan yang perlu ditarik dengan tenaga.
Bola Berbobot (Weighted Balls): Melempar atau membawa bola berbobot memberikan input proprioseptif. Bola Boccia Boce.
Permainan "Mendorong Dinding": Aktivitas sederhana ini memberikan input proprioseptif pada otot dan sendi.
Merangkak dan Melompat: Aktivitas fisik ini secara alami memberikan input proprioseptif. Papan Titian.
Mainan Remas (Squeeze Toys): Bola stres atau mainan squishy memberikan input proprioseptif pada tangan.
Untuk Sistem Visual (Penglihatan):
Lampu dengan Efek Berbeda: Lampu proyektor, lampu lava, tabung gelembung, atau lampu dengan perubahan warna yang lambat dapat memberikan stimulasi visual yang menenangkan.
Mainan dengan Warna Kontras: Mainan dengan warna-warna cerah dan kontras tinggi menarik perhatian visual. Balok Kubus Warna.
Buku dengan Ilustrasi yang Menarik: Merangsang fokus visual dan imajinasi.Contoh mainan: buku kain mengenal benda.
Mainan yang Bergerak Perlahan: Bola glitter atau cairan dalam botol yang bergerak lambat dapat menenangkan.
Untuk Sistem Auditori (Pendengaran):
Musik yang Tenang: Memperdengarkan musik instrumental yang lembut atau suara alam dapat menenangkan anak yang hipersensitif terhadap suara.
Mainan dengan Tingkat Kebisingan yang Dapat Diatur: Pilih mainan yang volumenya bisa dikontrol.
Headphone Peredam Kebisingan (Noise-Cancelling Headphones): Berguna untuk mengurangi stimulasi suara yang berlebihan.
Mainan Musik Sederhana: Alat musik seperti marakas atau tamborin yang dimainkan dengan lembut. Contoh mainan: Marakas Kayu.
Untuk Sistem Olfaktori (Penciuman) dan Gustatori (Pengecapan):
Lilin atau Diffuser dengan Aroma Lembut: Aroma seperti lavender atau chamomile dapat menenangkan. Pastikan aman dan tidak menimbulkan alergi.
Mainan dengan Aroma: Beberapa playdough atau mainan memiliki aroma lembut.
Berbagai Tekstur dan Rasa Makanan (dengan pengawasan): Jika anak memiliki masalah sensori makan, pengenalan tekstur dan rasa yang berbeda secara bertahap dapat membantu. Konsultasikan dengan ahli terapi okupasi atau ahli gizi.
Tempat Mencari Mainan Terapi Sensori Integrasi:
Toko Mainan Edukatif: Cari toko yang fokus pada mainan perkembangan anak. Mereka mungkin memiliki beberapa opsi untuk stimulasi sensorik. Contoh toko: Sebutik Edutoys.
Toko Peralatan Terapi: Beberapa toko alat kesehatan atau toko khusus untuk kebutuhan anak berkebutuhan khusus mungkin menjual mainan dan peralatan terapi sensori. Anda bisa mencari secara daring toko-toko di wilayah Yogyakarta atau Jakarta yang melayani pengiriman.
Platform Belanja Daring (E-commerce): Platform seperti Tokopedia Tiktokshop, Shopee, Bukalapak, atau Lazada memiliki banyak pilihan mainan sensori dari berbagai penjual. Cari dengan kata kunci spesifik seperti "mainan sensori anak", "bola tekstur", "pasir kinetik", "ayunan terapi", dll.
Komunitas atau Pusat Terapi Anak: Tanyakan kepada terapis okupasi atau pusat terapi anak di Depok mengenai rekomendasi toko atau tempat membeli mainan sensori.
Penting untuk Diperhatikan:
Konsultasi dengan Terapis: Sebaiknya konsultasikan dengan ahli terapi okupasi yang menangani anak Anda untuk mendapatkan rekomendasi mainan yang paling sesuai dengan kebutuhan sensorik spesifiknya.
Keamanan: Pastikan semua mainan aman, tidak mengandung bahan berbahaya, dan sesuai dengan usia anak.
Pengawasan: Selalu awasi anak saat bermain dengan mainan sensori, terutama yang berukuran kecil atau memiliki bagian-bagian yang bisa tertelan.
Observasi Respons Anak: Perhatikan bagaimana anak bereaksi terhadap mainan yang berbeda dan sesuaikan pilihan mainan berdasarkan respons mereka.
Dengan memilih mainan yang tepat dan memahami kebutuhan sensorik anak, Anda dapat mendukung terapi sensori integrasi di rumah dengan cara yang menyenangkan dan efektif.
Untuk Sistem Taktil (Perabaan):
Kotak/Wadah Sensori (Sensory Bins): Wadah berisi berbagai tekstur seperti beras, kacang-kacangan, pasir kinetik, bola air (water beads), pasta kering, atau bahan alami seperti daun dan batu. Anak dapat menjelajahi tekstur dengan tangan atau alat bantu seperti sendok dan cangkir. Contohnya mainan: Kotak Peraba.
Playdough dan Slime: Bahan-bahan ini memungkinkan anak untuk meremas, menggulung, menusuk, dan menciptakan berbagai bentuk, memberikan stimulasi taktil yang berbeda. Anda bisa membuat sendiri atau membeli yang sudah jadi.
Mainan Bertekstur: Bola-bola dengan tekstur berbeda, kain dengan permukaan yang bervariasi (halus, kasar, berbulu), sikat bertekstur lembut (sensory brush). Contoh mainan: Kubus Meraba Mengenal Binatang.
Selimut Berbobot (Weighted Blanket): Memberikan tekanan dalam yang menenangkan, terutama untuk anak yang mencari stimulasi proprioseptif dan taktil.
Pakaian Kompresi (Compression Clothing): Mirip dengan selimut berbobot, memberikan tekanan yang menenangkan.
Mainan Tempel Bertekstur: Mainan yang bisa ditempel di permukaan dan memiliki tekstur yang berbeda untuk dieksplorasi. Contoh mainan: Busybook Buku Kain Aktivitas Anak.
Untuk Sistem Vestibular (Keseimbangan dan Gerakan):
Ayunan (Swings): Ayunan gantung, ayunan ban, atau ayunan khusus terapi memberikan stimulasi gerakan yang menenangkan atau menstimulasi, tergantung jenis ayunannya. Di Yogyakarta, Anda bisa mencari ayunan di toko mainan luar ruangan atau toko perlengkapan anak seperti Sebutik Edutoys.
Trampolin Mini: Melompat di trampolin membantu mengembangkan kesadaran tubuh dan memberikan input vestibular.
Papan Keseimbangan (Balance Board): Melatih keseimbangan dan koordinasi. Contoh mainan: Papan Titian.
Skuter Papan (Scooter Board): Memungkinkan anak bergerak sambil berbaring atau duduk, memberikan stimulasi vestibular dan proprioseptif.
Bola Keseimbangan (Therapy Ball/Yoga Ball): Dapat digunakan untuk memantul, berguling, atau duduk aktif, melatih keseimbangan dan postur.
Terowongan: Merangkak melalui terowongan memberikan input proprioseptif dan vestibular.
Untuk Sistem Proprioseptif (Kesadaran Tubuh):
Mainan Dorong dan Tarik Berat: Kereta dorong yang diisi beban, mainan yang perlu ditarik dengan tenaga.
Bola Berbobot (Weighted Balls): Melempar atau membawa bola berbobot memberikan input proprioseptif. Bola Boccia Boce.
Permainan "Mendorong Dinding": Aktivitas sederhana ini memberikan input proprioseptif pada otot dan sendi.
Merangkak dan Melompat: Aktivitas fisik ini secara alami memberikan input proprioseptif. Papan Titian.
Mainan Remas (Squeeze Toys): Bola stres atau mainan squishy memberikan input proprioseptif pada tangan.
Untuk Sistem Visual (Penglihatan):
Lampu dengan Efek Berbeda: Lampu proyektor, lampu lava, tabung gelembung, atau lampu dengan perubahan warna yang lambat dapat memberikan stimulasi visual yang menenangkan.
Mainan dengan Warna Kontras: Mainan dengan warna-warna cerah dan kontras tinggi menarik perhatian visual. Balok Kubus Warna.
Buku dengan Ilustrasi yang Menarik: Merangsang fokus visual dan imajinasi.Contoh mainan: buku kain mengenal benda.
Mainan yang Bergerak Perlahan: Bola glitter atau cairan dalam botol yang bergerak lambat dapat menenangkan.
Untuk Sistem Auditori (Pendengaran):
Musik yang Tenang: Memperdengarkan musik instrumental yang lembut atau suara alam dapat menenangkan anak yang hipersensitif terhadap suara.
Mainan dengan Tingkat Kebisingan yang Dapat Diatur: Pilih mainan yang volumenya bisa dikontrol.
Headphone Peredam Kebisingan (Noise-Cancelling Headphones): Berguna untuk mengurangi stimulasi suara yang berlebihan.
Mainan Musik Sederhana: Alat musik seperti marakas atau tamborin yang dimainkan dengan lembut. Contoh mainan: Marakas Kayu.
Untuk Sistem Olfaktori (Penciuman) dan Gustatori (Pengecapan):
Lilin atau Diffuser dengan Aroma Lembut: Aroma seperti lavender atau chamomile dapat menenangkan. Pastikan aman dan tidak menimbulkan alergi.
Mainan dengan Aroma: Beberapa playdough atau mainan memiliki aroma lembut.
Berbagai Tekstur dan Rasa Makanan (dengan pengawasan): Jika anak memiliki masalah sensori makan, pengenalan tekstur dan rasa yang berbeda secara bertahap dapat membantu. Konsultasikan dengan ahli terapi okupasi atau ahli gizi.
Tempat Mencari Mainan Terapi Sensori Integrasi:
Toko Mainan Edukatif: Cari toko yang fokus pada mainan perkembangan anak. Mereka mungkin memiliki beberapa opsi untuk stimulasi sensorik. Contoh toko: Sebutik Edutoys.
Toko Peralatan Terapi: Beberapa toko alat kesehatan atau toko khusus untuk kebutuhan anak berkebutuhan khusus mungkin menjual mainan dan peralatan terapi sensori. Anda bisa mencari secara daring toko-toko di wilayah Yogyakarta atau Jakarta yang melayani pengiriman.
Platform Belanja Daring (E-commerce): Platform seperti Tokopedia Tiktokshop, Shopee, Bukalapak, atau Lazada memiliki banyak pilihan mainan sensori dari berbagai penjual. Cari dengan kata kunci spesifik seperti "mainan sensori anak", "bola tekstur", "pasir kinetik", "ayunan terapi", dll.
Komunitas atau Pusat Terapi Anak: Tanyakan kepada terapis okupasi atau pusat terapi anak di Depok mengenai rekomendasi toko atau tempat membeli mainan sensori.
Penting untuk Diperhatikan:
Konsultasi dengan Terapis: Sebaiknya konsultasikan dengan ahli terapi okupasi yang menangani anak Anda untuk mendapatkan rekomendasi mainan yang paling sesuai dengan kebutuhan sensorik spesifiknya.
Keamanan: Pastikan semua mainan aman, tidak mengandung bahan berbahaya, dan sesuai dengan usia anak.
Pengawasan: Selalu awasi anak saat bermain dengan mainan sensori, terutama yang berukuran kecil atau memiliki bagian-bagian yang bisa tertelan.
Observasi Respons Anak: Perhatikan bagaimana anak bereaksi terhadap mainan yang berbeda dan sesuaikan pilihan mainan berdasarkan respons mereka.
Dengan memilih mainan yang tepat dan memahami kebutuhan sensorik anak, Anda dapat mendukung terapi sensori integrasi di rumah dengan cara yang menyenangkan dan efektif.
#artikel
0 Ulasan